Food Estate merupakan proyek klaster untuk pengembangan sayuran, buah-buahan dan aneka tanaman pangan sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia.
Menteri Pertnaian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mampu menjaga ketahanan pangan selama Bukan Puasa, Lebaran dan Penyebaran wabah pandemi covid-19.
Pengembangan food estate merupakan program tepat guna yang harus didukung oleh semua pihak untuk peningkatan pangan berskala besar.
Kabupaten Humbang Hasundutan dipilih sebagai percontohan karena berpotensial untuk dikembangkannya beberapa komoditas terpilih dengan menggunakan sumber daya dan sistem pertanian yang terbarukan.
Pembangunan kawasan Food Estate akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat
Food estate akan fokus di 165 ribu hektare di eks pengolahan lahan gambut (PLG) di antara sungai Kapuas dan Barito.
Tahap awal pemerintah bakal mulai melakukan uji coba pada 28.000 hektare pada Oktober mendatang
Optimalisasi pengembangan lahan rawa ini yang menjadi salah satu terobosan yang tengah fokus dilakukan untuk meningkatkan atau mengamankan ketersediaan beras dalam negeri sehingga kebutuhan dapat dipenuhi secara mandiri
Pemerintah harus melakukan kajian mendalam berkoordinasi dengan pakar dan akademisi di bidang pertanian dan ketahanan pangan.
Saat ini ada 1,4 juta ton beras yang dikelolah oleh Bulog dan cukup untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.